Lintasoheo.com | Konut – Situasi banjir yang melanda beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), juga menjadi perhatian dari organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sultra dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (F-PRB) Konut.
Dua organisasi kewartawanan dan kebencanaan ini turut berperan langsung membantu pemerintah dan stakholder terkait dalam misi penanganan bencana dan evakuasi para korban banjir.
Sejak 3 Mei 2024 banjir melanda Konut, PWI dan F-PRB Konut terus bekerjasama dengan Pemerintah, TNI, Polri, Basarnas, dan Pramuka, untuk membantu masyarakat yang terdampak. Serta memberikan bantuan dan dukungan moril.
Tak hanya tenaga saja yang disumbangkan secara suka rela, PWI dan F-PRB Konut juga turut berpartisipasi untuk membantu meringankan beban warga yang menjadi korban banjir dengan menyalurkan berbagai bantuan sembilan bahan pokok (sembako) seperi, beras, telur, dan mie instan.
“Kita sangat merasakan apa yang dialami saudara-saudara kita di Konawe Utara, terkhusus yang dilanda banjir. Semoga dengan bantuan sembako ini bisa meringankan beban para korban banjir,”ungkap Ketua PWI Sultra, Sarjono, Sabtu 10 Mei 2024.
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (F-PRB) Konut, Jefri Ipnu juga mengatakan, kolaborasi yang dibangun antar F-PRB dan PWI serta tim penanggulangan bencana Konut akan terus memberikan pelayanan prima baik itu dari tenaga maupun bantuan lainnya.
Ia berharap kepada masyarakat korban banjir dapat bersabar atas musibah alam yang terjadi. Serta sama-sama berdoa semoga hujan lekas rendah dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa.
Seperti diketahui, Kepala BPBD Konut, Aidin melalui salah satu tim penanggulangan bencana BPBD Konut, Dodi Rizal mengungkapkan, pertanggal 9 Mei 2024 data korban banjir bertambah dengan jumlah cukup signifikan yakni secara keseluruhan 488 kepala keluarga (KK), 983 jiwa dari sebelumnya 157 KK, 500 San jiwa.
Data tersebut, mencakup dibeberapa wilayah kecamatan dan desa yang terdampak banjir seperti Kecamatan Andowia, Asera, Oheo, Langgikima, Landawe dan Wiwirano.
Dodi menerangkan, terpantau saat ini warga sudah mulai mengungsi. Sehingga, kondisi itu sangat dibutuhkan dapur umum untuk warga yang terdampak.
“Warga konsen selamatkan barang berharga. Dan kami dari tim mengupayakan air bersih, pengumpulan donasi dari pemda dan mitra pemerintah lainnya,”jelasnya.
Kondisi banjir yang dianggap semakin meningkat dan bertambahnya korban, Pemda Konut menaikan status kebencanaan menjadi tanggap darurat. Hal itu juga berdasarkan Surat Keputusan (SK) bupati yang dikeluarkan dan dibacakan oleh Wakil Bupati Konut, Abu Haera saat memimpin rapat.