Nomor WhatsApp Kepala Desa Tambakua Diretas, Hacker Gasak Uang Rp18,6 Juta dari Teman-Temannya

oleh

Lintasoheo.com | Konut — Kepala Desa Tambakua, Kecamatan Landawe, Kabupaten Konawe Utara, Juliadin, S.Ip, menjadi korban peretasan nomor ponsel dan WhatsApp oleh pihak tidak bertanggung jawab. Akibat insiden tersebut, para rekan dan kenalannya mengalami kerugian total mencapai Rp18.600.000.

Peretasan diduga terjadi sesaat setelah Juliadin membuka sebuah undangan pernikahan dalam bentuk aplikasi (APK) yang diterimanya melalui pesan WhatsApp. Tak lama kemudian, nomor miliknya langsung tidak dapat diakses dan sepenuhnya dikuasai oleh pelaku peretasan (hacker).

Dengan memanfaatkan identitas Juliadin, pelaku kemudian menghubungi sejumlah kontak dalam daftar WhatsApp dan meminta bantuan berupa transfer uang dengan berbagai alasan mendesak. Tanpa curiga, beberapa rekan Juliadin melakukan transfer ke rekening yang diberikan oleh pelaku.

BACA JUGA:  Pencarian Warga Wanggudu yang Diterkam Buaya Belum Membuahkan Hasil

Adapun nama-nama korban yang telah mentransfer uang kepada pelaku beserta nominalnya, yakni:

1. Sole Sanjaya – Rp4.000.000

2. Eni – Rp2.000.000

3. Rifki HRD GPE – Rp3.000.000

4. Ririn AKP – Rp2.000.000

5. Karmin – Rp3.000.000

6. Pegi – Rp2.600.000

7. Aditia Martiawan Abidin – Rp2.000.000

Total kerugian yang dialami para korban mencapai Rp18.600.000.

BACA JUGA:  Danpuspenerbad Tinjau Rencana Pembangunan Bandara Konasara, Bupati Konut Siapkan 300 Hektare Lahan

Berdasarkan penelusuran awal, email yang digunakan oleh pelaku peretasan diketahui berasal dari wilayah Palembang. Saat ini, pihak Kepala Desa dan para korban tengah berupaya melacak identitas pelaku serta berkoordinasi untuk melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap file berbentuk APK atau tautan yang tidak dikenal, serta segera mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah (two-step verification) pada aplikasi WhatsApp untuk menghindari kejadian serupa.