Lintasoheo com | Konut – Sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan penguatan ekosistem pesisir, kegiatan penanaman 1.000 pohon mangrove dilaksanakan di Desa Boedingi, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara, pada 15 November 2025.
Kegiatan ini melibatkan jajaran perusahaan, pemerintah setempat, serta masyarakat pesisir sebagai langkah konkret mengatasi dampak abrasi sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem mangrove.
Penanaman Mangrove sebagai Simbol Kepedulian Lingkungan
Rijal, selaku Kepala Teknik Tambang (KTT), menyampaikan bahwa program tersebut bukan sekadar agenda rutinitas, melainkan wujud nyata kepedulian terhadap lingkungan pesisir yang semakin rentan terhadap degradasi.
“Program ini diharapkan menjadi simbol kepedulian lingkungan sekaligus memperkuat komitmen bersama untuk menjaga ekosistem mangrove sebagai upaya menghadapi tantangan degradasi lingkungan pesisir akibat abrasi,” ujarnya.
Dukung Keanekaragaman Hayati dan Ekonomi Masyarakat
Sementara itu, Rifki Dilema, Kepala Divisi Health Safety Environment (HSE), menjelaskan bahwa manfaat penanaman mangrove sangat luas, baik secara ekologis maupun sosial ekonomi.
“Program penanaman 1.000 pohon mangrove bertujuan melindungi pantai dari abrasi, meningkatkan keanekaragaman hayati, menyerap karbon untuk mitigasi perubahan iklim, serta menopang ekonomi masyarakat pesisir. Mangrove merupakan habitat penting bagi berbagai spesies ikan, udang, kepiting, hingga burung,” jelasnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat kesadaran kolektif dalam menjaga lingkungan pesisir sekaligus memastikan keberlanjutan sumber daya alam bagi generasi mendatang.
–





